Friday, April 14, 2017

Kisah Nabi Adam AS dalam Al-Qur'an lengkap

Keponihya - Adam (juga disebut Adem; bahasa arab: آدم) merupakan salah satu tokoh terpenting dalam sejarah umat Islam, karena diyakini sebagai manusia pertama dan juga nabi pertama. Kaum muslim memandang peran nabi Adam as sebagai Bapak Umat Manusia dengan penuh rasa hormat. Demikian pula dengan Hawa istrinya, sebagai "Ibu Umat Manusia". Bagi kaum muslim nabi Adam as merupakan nabi pertama, sebagaimana Al-Qur'an menyatakan bahwa semua nabi mengajarkan ajaran yang sama, yakni penyerahan diri kepada Allah. Kisahnya diceritakan dalam Al Qur'an dalam banyak surah. Penciptaan Nabi Adam as Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (QS Al Hijr 26) Menurut riwayat Al-Qur'an, Allah menciptakan nabi Adam as dari segumpal tanah liat kering dan lumpur hitam yang dibentuk sedemikian rupa, lalu ditiupkanlah ruh kedalamnya sehingga ia menjadi manusia sempurna. Nabi Adam as Manusia Pertama Bukan Mahluk Pertama Nabi Adam as bukanlah mahluk pertama yang diciptakan Allah. Sebelumnya Allah telah menciptakan mahluk yang lain seperti malaikat, jin, hewan, tumbuhan dan lain-lain. Menurut syariat Islam, manusia tidak diciptakan di bumi, melainkan diturunkan ke muka bumi. Allah menjadikan manusia sebagai Khalifah (pemimpin/pengganti/penerus) di muka bumi. “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan mensucikan-Mu?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (QS Al-Baqarah: 30) Khalifah tidak hanya berarti pemimpin melainkan juga pengganti/penerus. Dan sebagai pengganti/penerus tentu ada mahluk lain yang digantikan manusia. Allah tidak menyatakan sebagai pengganti manusia sebelumnya, tapi pengganti makhluk yang telah membuat kerusakan dan menumpahkan darah di bumi, suatu hal yang menjadi penyebab kegusaran para malaikat. Siapakah/Apa Mahluk Yang Digantikan Oleh Nabi Adam as (Manusia)? Siapakah mahluk yang dimaksud oleh malaikat sebagai pembuat kerusakan dan pertumpahan darah di muka bumi? Ahli arkelogi menyatakan bahwa sebelum manusia memang ada mahluk lain seperti manusia karakteristik namun dengan karakterisik yang sangat primitif dan tidak berbudaya. Volume otak mereka kecil dan kemampuan berbahasa mereka relatif sederhana. Tidak banyak suara vowel yang mampu mereka bunyikan. Kelompok mahluk ini dinamakan Neanderthal. Sedangkan Al Quran menjelaskan bahwa mahluk sebelum manusia adalah bangsa jin. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (QS Al Hijr:27) Para ahli mufassirin. kemudian mengaitkan mahluk yang diungkapkan oleh ahli arkeologi dengan pengetahuan mereka. Ibnu Jazir dalam kitab tafsir Ibnu Katsir: "Yang dimaksud dengan makhluk sebelum Adam diciptakan adalah Al Jan yang suka berbuat kerusuhan." Thawus al-Yamani seorang perawi hadits, salah satu penghuni sekaligus penguasa/pemimpin di muka bumi (sebelum nabi Adam) adalah dari golongan jin. Juga ada pendapat bahwa sebelum nabi Adam telah ada 3 umat. Dua dari bangsa jin, sedangkan yang ketiga bukan dari golongan jin, karena mereka berdarah dan berdaging. Wujud Nabi Adam as Nabi Adam as diperkirakan berumur 930 tahun - 1000 tahun (sekitar 3760-2830 SM). Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim dan Imam Ahmad, tinggi nabi Adam as adalah 60 hasta (27,432 meter). Gambaran nabi Adam as jauh sekali dari gambaran para arkeolog terhadap manusia purba. Nabi Adam as merupakan manusia sempurna yang berjalan tegak dengan kedua kakinya, berpakaian menutup aurat, memilki kemampuan berbahasa yang fasih dengan jutaan kosa kata. Nabi Adam as juga merupakan nabi pertama yang menerima wahyu dari Allah dengan syariat khusus untuk manusia saat itu. Nabi Adam as juga memiliki kecerdasan tingkat tinggi sesuatu yang tak dimiliki oleh manusia purba gambaran para arkeologi penganut teori Darwin. Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan (QS Al-Israa':70) sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (QS At-Tiin:4) Karena kemuliaan dan kecerdasan yang dimiliki manusia itu, dengan perintah Allah seluruh malaikat bersujud (memberi penghormatan) kepada nabi Adam as. Keluarga Nabi Adam as Untuk mendampingi, menjadi teman hidup, menghilangkan rasa kesepian, dan melengkapi fitrahnya untuk menghasilkan keturunan, Allah menciptakan Hawa. Hawa diciptakan dari tulang rusuk kiri nabi Adam as saat nabi Adam as berusia 130 tahun. Menurut kisah ulama, Hawa diciptakan dari tulang rusuk sebelah kiri saat nabi Adam as sedang tidur hingga saat beliau as terjaga. Anak-anak nabi Adam as dengan Hawa dilahirkan secara kembar. Yakni seorang bayi laki-laki dan seorang bayi perempuan. Nabi Adam as memiliki 40 anak kembar. Berikut ini daftar beberapa anak-anak nabi Adam as menurut Ibnu Humayd, Salamah, Ibnu Ishaq: Cayn dan saudara perempuannya Abel dan Labuda Ashut dan saudara perempuannya Seth dan Hazura Ayad dan saudara perempuannya Balagh dan saudara perempuannya Athati dan saudara perempuannya Tawbah dan saudara perempuannya Darabi dan saudara perempuannya Hadaz dan saudara perempuannya Yahus dan saudara perempuannya Sandal dan saudara perempuannya Baraq dan saudara perempuannya Menurut Ibnu Abi Hatim dari Urwah bin Al Zubayr bahwa Wadd, Suwa, Yaghuth, Ya’uq dan Nasr adalah termasuk anak nabi Adam as. Wadd adalah anak yang tertua dan yang paling saleh. Nabi Adam as lalu menikahkan anak laki-laki dengan anak perempuan yang tak sekembar dengannya. Berikut ini daftar beberapa anak nabi Adam as yang dinikahkan: Syits/Seth kembar Azura Habil/Abel kembar Labuda/Abudah Qabil/Qhabil kembar Qalima/Iqlima Pengetahuan Nabi Adam as Seperti yang disebut diatas, nabi Adam as merupakan manusia sempurna yang memiliki kecerdasan tingkat tinggi. Untuk menghilangkan keraguan yang dimiliki malaikat bila manusia dikhawatirkan akan berbuat kerusakan dan pertumpahan darah di muka bumi, Allah mengajarkan nama-nama benda yang ada di alam semesta kepada Nabi Adam as. Kepada malaikat Allah menanyakan nama-nama benda yang berada di depan mereka. Para malaikat mengakui ketidaksanggupan mereka. Mereka mengatakan tidak mengetahui sesuatupun kecuali apa yang telah diajarkan-Nya. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!" Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (QS Al-Baqarah: 31-33) Nabi Adam as lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama benda itu kepada para malaikat. Setelah itu berfirmanlah Allah kepada mereka bahwa hanya Dialah yang mengetahui rahasia langit dan bumi serta mengetahui segala sesuatu yang nampak maupun tidak nampak. Kesombongan Iblis Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud* (QS Al-Hijr: 29) *sujud di sini bukan menyembah, tetapi sebagai penghormatan. Saat semua mahluk penghuni surga bersujud (memberi hormat) kepada nabi Adam as. Iblis dari golongan Azazil (bangsa jin) membangkang dan enggan mematuhi perintah-Nya. Sebab Iblis merasa dirinya lebih mulia, lebih utama, dan lebih agung dari Adam. Iblis diciptakan dari api sedangkan nabi Adam hanya dari tanah liat dan lumpur. Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?" Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk" Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat". Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan. Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, (QS Al-Hijr: 32-37) Kesombongan Iblis harus dibayar dengan mahal. Allah murka dan menghukum iblis dengan mengusirnya dari surga, mengeluarkannya dari barisan malaikat dan disertai kutukan dan laknat yang melekat hingga kiamat kelak. Iblis juga dijamin akan menjadi penghuni neraka yang abadi. Iblis menerima hukuman tersebut dan memohon kepada-Nya agar diberi tangguh. Iblis menerima hukuman itu. Tak bersyukur atas pemberian jaminan dari Allah (karena mendapatkan tangguh), iblis mengancam akan menyesatkan nabi Adam as hingga ia terusir dari surga. Iblis juga bersumpah akan membujuk anak cucu nabi Adam as untuk meninggalkan jalan yang lurus. Allah kemudian berfirman bahwa iblis tidak akan sanggup menyesatkan hamba-Nya yang beriman dengan sepenuh hati. Tipu Daya Iblis Setelah dilaknat Allah, Iblis mulai menjalankan aksinya untuk menyesatkan nabi Adam as. Iblis berkata kepada nabi Adam as bahwa dirinya kawan mereka. Segala cara dilakukan iblis agar nabi Adam as terbujuk. Iblis membisikan untuk memakan buah di pohon terlarang. Iblis mengatakan bahwa memakan buah itu akan membuat mereka hidup kekal dan abadi. (Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim. (QS Al-A'raf: 19) Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon dan kerajaan yang tidak akan binasa?" Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. (QS Thaahaa: 120-121) Akhirnya nabi Adam as (dan Hawa) termakan bujuk rayu iblis. Dimakanlah buah dari pohon terlarang tersebut. Akibatnya mereka menjadi telanjang aurat mereka terlihat. Karena merasa malu, segera saja nabi Adam as (dan Hawa) mencabuti daun dari pohon-pohon surga untuk menutupi aurat mereka. Nabi Adam as segera sadar, bila mereka telah terbujuk rayuan setan dan mendapat dosa besar. Nabi Adam Diturunkan Ke Bumi Kejadian itu membuat nabi Adam as (dan Hawa) dihukum turun ke bumi. Mereka lalu bertaubat kepada Allah dan taubat mereka diterima Allah. Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk. Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. (QS Thaahaa: 122-123) Penyesalan Dan Kesedihan Nabi Adam as Nabi Adam as menyesali perbuatan dosa besarnya. Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (QS Al-A'raf: 23) Dalam suatu riwayat hadits marfu Rasulullah saw kemudian menggambarkan kesedihan nabi Adam as. Dari Buraidah ra, Rasulullah saw bersabda, "Jika saja tangisan nabi Daud as digabungkan dengan seluruh tangisan ahli bumi ini, lalu dibandingkan dengan tangisan nabi Adam as, maka itu tidak akan pernah dapat sebanding dengan tangisan nabi Adam as." (HR. Thabrani dalam kitab Al-Ausath, para perawinya dipercaya). Umur Nabi Adam as Menurut silsilah Kitab Kejadian (kitab pertama dari Alkitab dan kitab Taurat Musa atau Tanakh), nabi Adam as meninggal dunia pada usia 930 tahun. Sedangkan menurut hadits riwayat oleh At Tirmidzi, umur nabi Adam as adalah 1000 tahun. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw., ia bersabda : Ketika Allah menciptakan Adam Dia mengusap punggungnya maka jatuhlah setiap jiwa dari punggungnya. Dialah yang menciptakannya sampai hari kiamat. Dia menjadikan sinar cahaya di antara kedua mata setiap manusia. Kemudian Tuhan menampakkan mereka atas Adam. Lalu Adam bertanya : "Wahai Tuhanku, siapakah mereka?”. Allah berfirman: "Mereka adalah keturunanmu". Adam heran terhadap kecemerlangan apa yang di antara kedua matanya. Ia bertanya : "Wahai Tuhanku, siapakah ini ?". Allah berfirman : "Ini seseorang dari umat yang akhir dari keturunanmu, namanya Daud". Ia berkata : "Berapakah Engkau beri umur ?". Allah berfirman : "Enam puluh tahun". Ia berkata : "Wahai Tuhanku, tambahkanlah 40 tahun dari umurku". Ketlka umur Adam telah habis, datanglah malaikat maut (malaikat pencabut nyawa). Adam berkata : "Bukankah kamu telah memberikannya kepada anakmu Daud ?". Beliau bersabda : "Lalu Adam menentangnya, maka keturunannya menentang. Adam lupa, maka keturunannya lupa, dan Adam salah maka keturunannya Salah". (Hadits ditakhrij oleh At Tirmidzi). Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Ketika Allah menciptakan Adam dan telah meniupkan ruh padanya, Adam bersin, lalu ia mengucapkan : "Alham­dulillah (segala puji bagi Allah)", ia memuji Allah dengan seizinNya. Lalu Allah berfirman kepadanya : "Rahimakallah ya Adam (Hai Adam, semoga Allah melimpahkan rahmat kepadamu). Pergilah kepada para malaikat itu yakni yang duduk-duduk dari mereka, dan ucapkanlah : "Assa­lamu'alaikum (semoga kesejahteraan tetap atasmu)". Mereka menjawab : "Wa'alaikas salam wa rahmatullah (semoga kesejateraan dan rahmat Allah atasmu)". Kemudian ia kembali kepada Tuhannya. Allah berfirman: "Inilah penghormatanmu dan penghormatan di kalangan anak cucumu". Lalu Allah berfirman kepadanya dengan tergenggam kedua belah tanganNya: "Pilihlah mana yang kamu sukai?". Adam menjawab saya memilih tangan kanan TuhanKu". Dua tangan Tuhanku yang kanan adalah penuh berkah, kemudian dibentangkannya, tiba-tiba di sana ada Adam dan keturunannya. Adam berkata : "Wahai Tuhanku, apakah itu", Allah berfirman : "Mereka adalah ketu­runanmu". Masing-masing dari mereka telah tercatat umurnya diantara dua matanya. Tiba-tiba ada seorang laki-­laki yang paling bersinar atau termasuk orang yang bersinar dari mereka. Adam berkata : "Wahai Tuhanku, siapakah ini?". Allah berfirman: "Ini adalah anakmu Daud, telah Aku catat umurnya 40 tahun". Adam berkata : "Wahai Tuhanku, tambahlah umurnya". Allah berfirman : "Itulah vang telah Aku catat baginya". Adam berkata : "Wahai Tuhanku, aku memberikan 60 tahun dari umurku untuknya". Allah berfirman : "Kamu dan itu". Kemudian Allah menempatkannya di sorga selama yang dikehendaki Allah, kemudian diturunkan dari padanya dan Adam menghitung (umur = pen) dirinya. Beliau bersabda : "Malaikat maut (malaikat pencabut ruh) datang kepadanya, lalu Adam berkata : "Kamu tergesa-gesa, saya telah dicatat berumur 1000 tahun". Malaikat maut menjawab: "Memang, tetapi kamu telah memberikan kepada anakmu Daud 60 tahun". Lalu Adam menentang, maka keturunannya pun menentang. Adam lupa maka keturu­nannya pun lupa. Beliau bersabda : Sejak itu, diperintahkan untuk membuat catatan dan saksi-saksi". (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).

No comments: